Peluncuran NEAR Legal Guild untuk Menghubungkan Law dan Crypto

NEAR Indonesia
4 min readFeb 6, 2022

--

NEAR mempunyai anggota komunitas baru, yaitu NEAR Legal.

Terlahir dari program dari Guild, NEAR Legal Guild merupakan komunitas yang bertujuan untuk mendukung proyek dan komunitas dalam ekosistem near bersamaan dengan yang lainnya dalam membuat rancangan solusi pada protokol. Misi utamanya adalah untuk memelihara jalur komunikasi dengan komunitas near, mengidentifikasi area kepentingan legal, dan mendefinisikan solusi-solusi baru yang tidak biasa pada permasalahan yang baru juga.

Dalam interaksinya dengan developer NEAR yang berbeda-beda, kami menyadari dengan cepat bahwa terdapat basis pengetahuan yang kokoh pada topik-topik tertentu. Akan tetapi, banyak developer lainnya yang masih belum dapat mengidentifikasi isu-isu kunci yang dihadapi oleh aplikasinya.

Pada kedua kasus tersebut, Legal Guild hadir untuk membatu.

Tim multidisiplin kami berpengalaman dalam beragam area legal. Hal ini memberikan Legal Guild menjadi sebuah struktur yang berbeda dari firma hukum klasik, termasuk:

● Legislatif: kerangka kerja kripto dalam yurisdiksi yang berbeda

● Anti pencucian uang / Know Your Customer

Due Diligence

● Tokenisasi

● Privasi & Perlindungan Data

● Hak Kekayaan Intelektual (Intellectual Property) untuk aset kripto (NFT dan aset-aset digital)

● Lisensi Perangkat Lunak

Cybersecurity (Keamanan siber)

Alur kerja terdesentralisasi, digabungkan dengan keterlibatan kami dalam cakupan proyek NEAR yang luas, memungkinkan tim kami untuk memimpin pembuatan dari katalog legal yang bervariasi. Lagi-lagi, semua ini akan tersedia sebagai layanan untuk kebutuhan komunitas.

Nilai Legal Guild pada Komunitas NEAR

Teknologi blockchain dan Web3 — terutama DLTs (Distributed Ledger Technologies) — saat ini memegang posisi utama diantara teknologi yang paling disruptif di dunia. Bagi kebanyakan orang, teknologi terdesentralisasi tersebut paralel dengan pergeseran paradigma yang mengikuti pembuatan internet dan berujung pada Web 2.0. DLT sudah sangat cukup maju jika dibandingkan dengan perangkat lunak yang mendukung banyak tipe dari aset-aset kripto pada saat ini. Dengan adanya teknologi baru, layanan dan area keahlian yang baru juga akan datang.

Legal Guild yakin bahwa teknologi Web3 merupakan tanda akan terjadinya disrupsi pada aspek legal. Pemain baru yang menggunakan tools dan teknologi baru akan memainkan peran penentu dalam paradigma yang sedang terbentuk ini. Layanan dan keahlian yang baru akan menjadi penting dalam pengembangan dan pengaplikasian alternatif-alternatif unik pada model tradisional dari layanan legal yang disediakan saat ini.

DLT merupakan tool yang mampu untuk membangkitkan bisnis model baru dan dapat diaplikasikan pada beragam solusi seperti Smart Legal Contracts. Kontrak-kontrak ini juga mampu dalam mengotomasikan hubungan yang terikat secara legal dengan mengeksekusi klausa-klausa seiring dengan kondisi pada kodenya terpenuhi. Demikian pula pada entitas baru yang dikenal dengan Decentralized Autonomous Organizations (DAOs). DAOs diatur berdasarkan keinginan anggotanya dan bukan dengan otoritas yang tersentralisasi, serta beoperasi secara otomatis dalam pasar sebagai suatu “assimilated legal personality (kepribadian legal yang tergabung sepenuhnya)”

Untuk memahami lebih jauh terkait dasar legal dan masalah penggunaannya, kami merekomendasikan Smart Contracts dan DAO milik kami.

Langkah awal dalam Law (Hukum) 3.0

Nilai blockchain pada industri legal baru muncul (emerging) seiringan denngan sejumlah tools baru dan tidak biasa yang sedang diciptakan.

Ambil Smart Contract sebagai contoh, yaitu sebuah area yang bisa dibilang sulit untuk diregulasikan. Setiap harinya terlihat terjadi peningkatan jumlah solusi pada katalog tantangan baru, khususnya sejak hukum secara umum berada terlambat satu langkah dalam inovasi teknologi. Dari sudut pandang legal, saat ini terdapat perlombaan untuk mengadaptasi aturan yang ada saat ini untuk mengetahui tantangan baru melalui inisiatif seperti: Uni Eropa yang mengajukan regulasi asep kripto MiCa; Pengajuan proposal digital euro oleh Uni Eropa; dan banyak sandboxes lainnya pada tingkatan nasional di beberapa negara. Semua tantangan dan kesulitan ini memperjelas realitas: para legislator merasa ada urgensi lebih dari kapan pun untuk mendefinisikan solusi pada tingkatan regulasi.

“Hukum sebagai Kode” dan “Kode sebagai Hukum”

Teknologi blockchain memperkuat kecenderungan untuk bergantung pada kode (lebih daripada hukum itu sendiri) untuk meregulasi tindakan individu dan transaksi, dimana semuanya terekam pada blockchain. DLTs, Smart Contracts, dan DAOs memungkinkan sebuah kategori baru dari “regulasi melalui kode” menjadi ada, yang kemudian mempromosikan cara baru dalam memahami hukum tersebut.

Seiring tools tersebut matang dan memiliki bentuk dari sudut pandang legal, lebih banyak aturan kontraktual yang dapat diaplikasikan pada hubungan ini akan bermunculan. Hukum bahkan dapat berevolusi menuju sesuata yang lebih mirip kode daripada “hukum klasik” murni, seperti aturan kontraktual yang lebih terasimilasi pada kebutuhan teknikal daripada aturan legal tradisional.

Saat smart contracts diimplementasikan pada blockchain, eksekusinya tidak dilakukan pada server utama (central server), tapi didistribusikan diantara nodes (titik) pada jaringan. Oleh karena itu, smart contracts berbasis blockchain lebih rumit (sophisticated) daripada cara tradisional dari regulasi teknologi dimana didalamnya mereka termasuk sebagai kode software (perangkat lunak) komputer dimana keduanya bersifat autonomous, yaitu karena smart contacts tidak bergantung pada pihak ketiga untuk beroperasi, dan independent, dan juga tidak bisa dikendalikan oleh siapapun. (De Filippi and Wright, 2015)

Hukum disengaja agar ambigu. Tujuannya adalah untuk dapat diaplikasikan dengan mudah pada banyak situasi. Dengan DLTs, kami akan menghadapi permasalahan seperti desentralisasi, automatic conditional execution, perangkat berbasis blockchain yang beroperasi berdasarkan aturan mereka, atau kekakuan dari aturan-aturan teknis diatas. Situasi-situasi ini dan yang tidak diduga sebelumnya akan membutuhkan perlakuan dan interpretasi hukum dan aturan yang berbeda.

Mengimplementasikan eksekusi otomatis dari “kode sebagai hukum” tidak akan mudah atau sederhana. Kami saat ini hanya belum siap atau dipersenjatai untuk berpacu dengan kompleksitas dan ketidakpastian dari tingkah laku manusia.

Legal Guild bekerja setiap harinya untuk membantu proyek NEAR dalam mengidentifikasi kebutuhan primer mereka dan memberikan solusi untuk mereka.

Kamu dapat menghubungi Guild melalui saluran Telegram, atau melalui formulir kontak untuk proyek dan kolaborator pada website nearlegal.com.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

NEAR Indonesia
NEAR Indonesia

Written by NEAR Indonesia

Komunitas NEAR Protocol di Indonesia. Mengedukasi tentang blockchain #nearprotocol dan ekosistemnya.

No responses yet

Write a response